SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEKPEMBANGUNAN PADA PT ARTON JAYA DENGAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK
PENDAHULUAN
PT Arton Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dan
developer pembangunan rumah. Proses kerja dari perusahaan ini adalah perusahaan
merancang konstruksi bangunan tempat dimana yang telah ditetapkan. Lalu merancang apa
saja yang dibutuhkan dan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk proses pembangunan.
Apabila pembangunan sudah selesai maka dapat dijual kepada pelanggan akhir untuk
digunakan. Perusahaan mengalami masalah dalam proses bisnis dan pembangunan rumah
yang diminta pelanggan seperti, kesulitan dalam mengontrol kemajuan proses pembangunan
perumahan/perkantoran, sulitnya mengetahui tentang pekerja lapangan yang sering tidak hadir
dan kesulitan menghitung pembayaran upah yang harus dibayarkan pada tenaga kerja serta
mengetahui tipe bangunan apa yang sering dibangun.
developer pembangunan rumah. Proses kerja dari perusahaan ini adalah perusahaan
merancang konstruksi bangunan tempat dimana yang telah ditetapkan. Lalu merancang apa
saja yang dibutuhkan dan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk proses pembangunan.
Apabila pembangunan sudah selesai maka dapat dijual kepada pelanggan akhir untuk
digunakan. Perusahaan mengalami masalah dalam proses bisnis dan pembangunan rumah
yang diminta pelanggan seperti, kesulitan dalam mengontrol kemajuan proses pembangunan
perumahan/perkantoran, sulitnya mengetahui tentang pekerja lapangan yang sering tidak hadir
dan kesulitan menghitung pembayaran upah yang harus dibayarkan pada tenaga kerja serta
mengetahui tipe bangunan apa yang sering dibangun.
Seiring perkembangan zaman, dunia teknologi informasi pun ikut berkembang.
Penggunaan teknologi secara tepat dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
perusahaan. Kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat dan relevan saat ini telah menjadi
suatu kebutuhan pokok bagi manajer. Dengan berkembangnya teknologi informasi secara tidak
langsung juga mempengaruhi kualitas dari informasi yang diberikan. Melalui sistem yang
terkomputerisasi, informasi yang dihasilkan menjadi lebih baik karena data tersusun dengan rapi
dan terstruktur serta tersimpan dengan aman di dalam database. Sistem Informasi Manajemen
sebagai salah satu bagian dari Sistem Informasi diperlukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Sistem informasi manajemen mengambil data-data yang disediakan oleh bagian operasional dan
kemudian diolah menjadi informasi yang digunakan oleh manajemen level menengah.
PT Arton Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dan developer
pembangunan rumah atau ruko PT Arton Jaya membangun konstruksi rumah dan ruko mulai
dari proses pembuatan sampai ke penjualan unit nya.
Proses kerja dari perusahaan ini adalah perusahaan merancang konstruksi bangunan
tempat dimana yang telah ditetapkan. Lalu merancang apa saja yang dibutuhkan dan berapa
besar biaya yang dikeluarkan untuk dalam proses pembangunan. Apabila pembangunan sudah
selesai maka dapat dijual kepada pelanggan akhir untuk digunakan.
Penggunaan teknologi secara tepat dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
perusahaan. Kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat dan relevan saat ini telah menjadi
suatu kebutuhan pokok bagi manajer. Dengan berkembangnya teknologi informasi secara tidak
langsung juga mempengaruhi kualitas dari informasi yang diberikan. Melalui sistem yang
terkomputerisasi, informasi yang dihasilkan menjadi lebih baik karena data tersusun dengan rapi
dan terstruktur serta tersimpan dengan aman di dalam database. Sistem Informasi Manajemen
sebagai salah satu bagian dari Sistem Informasi diperlukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Sistem informasi manajemen mengambil data-data yang disediakan oleh bagian operasional dan
kemudian diolah menjadi informasi yang digunakan oleh manajemen level menengah.
PT Arton Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dan developer
pembangunan rumah atau ruko PT Arton Jaya membangun konstruksi rumah dan ruko mulai
dari proses pembuatan sampai ke penjualan unit nya.
Proses kerja dari perusahaan ini adalah perusahaan merancang konstruksi bangunan
tempat dimana yang telah ditetapkan. Lalu merancang apa saja yang dibutuhkan dan berapa
besar biaya yang dikeluarkan untuk dalam proses pembangunan. Apabila pembangunan sudah
selesai maka dapat dijual kepada pelanggan akhir untuk digunakan.
TUJUAN
Untuk melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem informasi
serta membuat suatu aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam mempermudah proses
mendapatkan perhitungan rasio keuntungan dan progress yang sudah berlangsung agar proses
pembangunan dapat berjalan lancar dan mencapai target.
serta membuat suatu aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam mempermudah proses
mendapatkan perhitungan rasio keuntungan dan progress yang sudah berlangsung agar proses
pembangunan dapat berjalan lancar dan mencapai target.
METODE PENILITIAN
Metode yang digunakan untuk membangun sistem informasi manajemen tersebut adalah
metode RUP (Rational Unfied Process). Metodologi merupakan cara atau alat yang digunakan
untuk membantu dalam melakukan penelitian. Metode RUP (Rational Unfied Process) adalah
pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus
pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case
driven).
metode RUP (Rational Unfied Process). Metodologi merupakan cara atau alat yang digunakan
untuk membantu dalam melakukan penelitian. Metode RUP (Rational Unfied Process) adalah
pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus
pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case
driven).
RUP memiliki empat buah tahap atau fase yang dapat dilakukan pula secara iterative.
Berikut ini penjelasan untuk setiap fase pada RUP:
1. Inception (permulaan)
Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business
modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sisem yang dibuat (requirements).
Berikut ini adalah tahap yang dibutuhkan pada tahap ini:
1. Memahami ruang lingkup dari proyek(termasuk pada biaya, waktu,
kebutuhan, resiko dan lain sebagainya).
2. Membangun kasus bisnis yang dibutuhkan.
Berikut ini penjelasan untuk setiap fase pada RUP:
1. Inception (permulaan)
Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business
modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sisem yang dibuat (requirements).
Berikut ini adalah tahap yang dibutuhkan pada tahap ini:
1. Memahami ruang lingkup dari proyek(termasuk pada biaya, waktu,
kebutuhan, resiko dan lain sebagainya).
2. Membangun kasus bisnis yang dibutuhkan.
2. Elaboration (perluasan/perencanaan)
Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga
dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak.
Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih
pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa
sistem (prototype).
Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga
dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak.
Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih
pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa
sistem (prototype).
3. Construction (konstruksi)
Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini
lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat
lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak di mana
menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak
kemampuan operasional awal.
Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini
lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat
lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak di mana
menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak
kemampuan operasional awal.
4. Transition (transisi)
Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti
oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari
Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional
awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan, dan
peengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user.
PEMBAHASAN
ANALISA PERMASALAHAN
Dalam identifikasi masalah sistem yang berjalan di PT Arton Jaya didapatkanlah
masalah-masalah sebagai berikut ini :
1. Sulitnya mengetahui informasi tentang pekerjayang tidak masuk, dan digunakan
untuk keperluan perhitungan upah pekerja.
2. Manajer masih kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai tipe bangunan yang
sering dibangun.
3. Perusahaan masih kesulitan mengetahui pada tahap mana biaya pembangunan sering
melewati batas anggaran biaya yang sudah ditentukan.
4. Perusahaan sulit untuk memperoleh informasi proses kemajuan dari sebuah proyek.
masalah-masalah sebagai berikut ini :
1. Sulitnya mengetahui informasi tentang pekerjayang tidak masuk, dan digunakan
untuk keperluan perhitungan upah pekerja.
2. Manajer masih kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai tipe bangunan yang
sering dibangun.
3. Perusahaan masih kesulitan mengetahui pada tahap mana biaya pembangunan sering
melewati batas anggaran biaya yang sudah ditentukan.
4. Perusahaan sulit untuk memperoleh informasi proses kemajuan dari sebuah proyek.
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis setelah diselesaikannya
laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Informasi mengenai pekerja yang tidak masuk, mudah diperoleh sehingga
mempermudah proses perhitungan upah pekerja
2. Informasi tipe bangunan yang sering dibangun dapat diperoleh oleh manajer
dengan mudah karena adanya fitur berupa grafik.
3. Biaya yang melewati batas anggaran dapat diketahui, karena rincian dari
penggunaan biaya dapat dilihat pada laporan penggunaan biaya, yang
tampilannya dirinci perharinya sehingga informasi akan lebih akurat.
4. Proses informasi kemajuan proyek dapat diperoleh dengan mudah dengan
adanya laporan grafik kemajuan. Pada grafik ini progress yang telah berjalan
akan dirinci sesuai dengan apa yang diisi oleh mandor dimana informasinya
didapat dari hasil kerja mandor dilapangan.
5. Dari hasil kuisioner didapatkan bahwa program yang kami buat sudah sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan PT.Arton Jaya. Informasi yang bisa
didapatkan dari program ini cukup baik. Tetapi dalam hal penggunaannya
masih perlu tahap pengajaran agar pengguna dapat lebih lancer
menggunakanannya.
REFERENSI
[1]Kristanto, Andi 2008, Perancangan Sistem Informasi, Gava Media, Yogyakarta.
[2]Jogiyanto, 2005,Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur dan PraktekAplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.
[3]Sutabri, Tata 2006, Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset, Yogyakarta.
[4]Hanif,Al-Fattah 2008, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi offset, Yogyakarta
[5]Salahuddin, M dan A.S, Rosa 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung.
[6]Kusrini 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta.
[2]Jogiyanto, 2005,Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur dan PraktekAplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.
[3]Sutabri, Tata 2006, Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset, Yogyakarta.
[4]Hanif,Al-Fattah 2008, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi offset, Yogyakarta
[5]Salahuddin, M dan A.S, Rosa 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung.
[6]Kusrini 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar