MANAJEMEN PROYEK
KONSEP DAN IMPLEMENTASI
PENDAHULUAN
Pada buku ini disusun dengan tujuan utama menyediakan buku alternatif yang mudah dipahami oleh oembaca yang sedang mempelajari manajemen proyek. Buki ini menyediakan konsep dan Implementasi mengenai Manajemen Proyek yang ada pada saat ini.
pada Bab 1, menguraikan Konsep. Bab 2 dibahas tahap tahap dalama manajemen proyek. Bab 3, mengenai jenis jenis Organisasi proyek. Bab 4 peran peran yang ada. Bab 5 & 6, masalah perencanaan proyek. Bab 7, pengalokasian sumberdaya proyek secara detail, Bab 8, mengenai metode estimasi biaya dan penganggaran dalam proyek. Bab 9, pengendalian proyek. Bab 10, cara cara pengendaliannya. Bab 11, bagaimana memilih proyek yang paling menguntungkan. Bab 12, manajemen konfil dalam proyek. Bab 13, manajamen resiko proyek. Bab 14, tentang Critical Chain Project Management, bahasa baru dalam bidang manajemen proyek.
SIKLUS HIDUP PROYEK
Dalam hal perkembangan produk, secara ringkas siklus produk ini bisa diberikan sebagai berikut :
1. Riset dan Pengembangan
Tahap penelitian pasar akan produk yang di inginkan pasar.
2. Pengenalan ke Pasar
Mulai dilempar ke pasar, melihat bagaimana tanggapan pasar terhadap produk itu.
3. Tumbuh / Kembang
Tahap dimana produk mulai mendapatkan pembelian secara meningkat dari konsumen.
4. Matang
Tahap ditandai jumlah penjualan yang sudah mencapai maksimumal.
5. Penurunan
Setelah tahap matang berakhir, maka penjualan produk biasanya akan turun.
6. Mati
Tahapan terakhir adalah ketika produk tidak lagi dibeli oleh konsumen.
Selanjutnya ketika produk sudah dilempar ke pasar, akan ada pemasukan. Walaupun tidak setiap produk mengikuti tahap seperti ini, namun umumnya pola perkembangan produk mempunyai siklus yang mirip.
Secara garis besar tahap tahap proyek bisa di bagi menjadi :
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Dalam tahap awal siklus hidup proyek, biaya yang diserap berada pada tingkat yang masih rendah. Besarnya biaya ini akan semakin membesar seiring dengan berlangsungnya proyek. Biaya akan mencapai puncak ketika proyek mulai di eksekusi. Kemudian akan mulai menurun ketika proyek memasuki tahap akhir dimana hasil akan diserahkan kepada User.
1. Tahap Perencanaan
Penyiapan rencana proyek secara detail dan spesifikasi proyek secara rinci. Terdiri dari :
a. Jadwal Pekerjaan
b. Anggaran dan sistem pengendalian biaya.
c. Work Breakdown Structure secara rinci.
d. Bagian Bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan.
e. Rencana sumberdaya manusida dan pemakaian sumberdaya lain.
f. Rencana pengujian hasil proyek.
g. Rencana Dokumentasi.
h. Rencana peninjauan pekerjaan.
i. Rencana Pelaksanaan hasil proyek.
Disamping pembuatan rencana, masuk dalam tahap ini adalah penentuan spesifikasi produk yang dibuat dalam proyek ini, kebutuhan user dan kebutuhan proyek. Kebutuhan user akan berhubungan dengan hasil seperti apa yang di inginkan. Kebutuhan proyek adalah terjemahan teknis dari kebutuhan user.
ORGANISASI PROYEK
PENDAHULUAN
Suatu perushaan, jika berhasil maka cenderung berkembang, menambah sumberdaya dan orang. lalu mengembangkan struktur organisasinya.Selama struktur organisasi yang ada mampu menangi pekerjaan yang ada maka struktur lama tidak perlu dirubah.
Secara umum terdapat beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yakni :
1. Berdasar Produk, misalkan perusahaan general mempunyai pembagian organisasi berdasarkan
produknya.
2. Berdasar Lokasi, beberapa perusahaan BUMN membai orgnasisasinya berdasarkan wilayah
regional.
3. Berdasar Proses, perushaan mungkin membagi organisasinya berdasarkan proses pembuatan
produk.
4. Berdasar Pelanggan, misalkan perusahaan membagi divisi produksi untuk melayani pelanggan.
5. Berdasarkan Fungsi, perushaan membagi organisasinya berdasarkan fungsi-fungsi seperti keuangan.
A. PROYEK SEBAGAI BAGAN DARI ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional membagi departementnya berdasarkan fungsi-fungsi yang dilakukan bagian yang ada. Dalam hal ini personil bisa berasar dari unit fungsional dimana proyek itu bertempat. Selagi diperlukan, personal bisa berasal dari unit fungsional lain dalam organisasi tersebut.
Keuntungan :
1. Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staff/karyawan.
2. Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan dibanyak proyek yang berbeda dengan
luasnya dasar teknik yang tersedia dimasing masing unit.
3. Orang-orang dengean keahlian yang berbeda yang dapat dikelompokkan dalam satu grup.
4. Divisi Fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila para
perseonel keluar dari proyek atau organisasi induk.
5. Divis Fungsional mempunyai jalur jalur karir bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.
Jika dalam proyek harus dilibatkan personil dari unit fungsional lain diluar unit fungsional pengelola proyek, maka akan terjadi masalah. Manajemen fungsional dari unit yang mengelola proyek harus berhubungan dengan manajer lain jika akan menggunakan orangnya. Mengingat antar unit tidak ada otoritas silang.
Perlu ditekankan bahwa bentuk organisasi bukan sesuatu yang baku. Ia bisa bervariasi walaupun bentuk dasarnya sama. Dalam literatur lain ada bentuk bentuk organisasi yang lain. Misalnya task force adalah kelompok orang yang berasal dari berbagai bidang dari berbagai fungsi membentuk kempol dalam rangka menyelesaikan suatu masalah atau kasus.
TIM PROYEK
PENDAHULUAN
Ada beberapa jabatan penting dalam project office selain manajer. Yaitu terdiri :
1. Manajer Proyek / MP
Berperan untuk mengintegerasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai
tujuan.
Tanggung jawab, memonitor status proyek, mengidentifikasi masala masalah teknis.
Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.
2. Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Kemampuan manajerial dan sekaligus kompetensi teknis serta beberapa kualifikasi yang lain.
bagaimana tingkat pentingnya kemampuan majaerial dan kemampuan teknis sangan bergantung
pada jenis proyek.
3. Anggota Tim Proyek
Contract Administrator, terlibat dalam penyiapan proposal negosiasi kontak, mengintegerasikan
keperluan dalam kontrak dengan rencana proyek.
Project Controller, membantu manajer proyek dalam perencanaa, pengendalian, pelaporan dan
evaluasi. Bekerja sama dengan manajer fungsional dan mendefinisikan tugas dan hubungan
antar bagian.
Project Accountant, membantu pekerjaan akuntansi dan finansial kepada manajer proyek.
Customer Liason, bertanggung jawab menjaga hubungan baik kontraktor dan customer.
Manajer Lapangan, mengawasi pemasangan, pengujian dan pemeliharaan hasil proyek.
Quality Assurance Supervisor, mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan
pemenuhan kualitas seusai kebutuhan.
4. Peran Lain diluar Tim Proyek
Manajer Program, ada kalanya dalam suatu waktu perusahaan mempunyai banyak proyek yang
harus ditangani. Peran ini dinamakan manajer program karna orang yang duduk di jabatan ini
akan mengawasi seluruh proyek.
Manajemen Puncak, yang bertanggung jawab untuk mensukseskan pelaksaan manajemen proyek.
Komentar
Posting Komentar